SUBJUNCTIVE

Subjunctive juga bisa digunakan untuk pengandaian terhadap sesuatu yang tidak sesuai kenyataan sebenarnya. Kalimat ini biasanya ditulis dalam bentuk sederhana.

Penggunaan subjunctive biasanya berkaitan dengan orang lain sebagai subjek kedua. Maksudnya, subjek pertama akan menyatakan suasana hatinya terhadap orang lain melalui model kalimat ini. Namun, penggunaannya juga bisa untuk subjek tunggal.

Dalam belajar bahasa Inggris, grammar adalah pelajaran penting yang harus kamu kuasai. Salah satu contoh tentang grammar adalah kalimat Subjunctive. Subjunctive adalah kalimat yang berfungsi untuk menyatakan suasana hati dari subjek yang disebut di dalamnya.

Subjunctive juga bisa digunakan untuk pengandaian terhadap sesuatu yang tidak sesuai kenyataan sebenarnya. Kalimat ini biasanya ditulis dalam bentuk sederhana.

Penggunaan subjunctive biasanya berkaitan dengan orang lain sebagai subjek kedua. Maksudnya, subjek pertama akan menyatakan suasana hatinya terhadap orang lain melalui model kalimat ini. Namun, penggunaannya juga bisa untuk subjek tunggal.

Ketika menggunakan subjunctive, ada 3 macam bentuk pengandaian yang bisa kamu gunakan. Kamu bisa menggunakan subjunctive untuk berandai-andai terhadap sesuatu di masa lalu, masa sekarang, atau juga masa depan. Nah, di bawah ini rumus dan contohnya:

1. Past Tense/Masa Lalu
Pada bentuk past, kalimat subjunctive menerangkan sesuatu yang tidak sesuai fakta di masa lalu. Bentuk ini bisa menggunakan 4 macam kata, yaitu wish, as if, would rather, dan if only. Berikut ini contoh penggunaannya

A. Subject + wish + subject + had + verb 3

Contoh: I wish I had met my brother that day. (Aku berharap aku dapat bertemu saudaraku hari itu.)

B. Subject + verb 2 + as if + subject + had + verb 3

Contoh: You played as if you had been winning. (Kamu bermain seolah-olah kamu sudah menang.)

C. Subject + would rather + subject + had + verb 3

Contoh: I would rather you had gone home first yesterday. (Aku lebih memilih kamu pulang lebih dulu kemarin.)

D. If only + subject + had + verb 3

Contoh: If only she had helped me last night. (Seandainya dia membantuku semalam.)

2. Present Tense/Masa Sekarang
Pada bentuk ini, ada 4 jenis kata yang bisa digunakan antara lain  wish, as if, would rather, dan if only. Pengandaian ini bermaksud menyatakan keinginan seseorang terhadap keadaan yang sedang terjadi, namun sebenarnya tidak sesuai kenyataan. Rumus dan contohnya adalah seperti ini:

A. Subject + wish + subject 2 + verb 2

Contoh: I wish we had enough money so we can go traveling (Aku harap kita punya cukup uang supaya kita bisa pergi berlibur.)

B. Subject + verb + as if + subject + verb/were

Contoh: He runs as if he were an athlete. (Dia berlari seolah-olah dia seorang atlet.)

C. Subject + would rather + subject + verb

Contoh: My father would rather I take that job. (Ayahku lebih memilih aku mengambil pekerjaan itu.)

D. If only + subject + verb 2

Contoh: If only you stood closer, you can hear me. (Seandainya kamu berdiri lebih dekat, kamu dapat mendengarku.)

3. Future Tense/Masa Depan
Kalau bentuk ini, kalimatnya menerangkan suatu harapan untuk masa yang akan datang. Artinya, pengandaiannya masih mungkin terjadi. Cara penggunaannya adalah sebagai berikut:

Subject + wish + subject 2 + could/would + verb

Contoh:

- I wish he would remember me someday. (Aku berharap dia akan mengingatku suatu hari.)

- They wish you could help them tomorrow. (Mereka berharap kamu dapat membantu mereka besok.)

- She wishes her son would return home next month. (Dia berharap anaknya akan kembali pulang bulan depan.)

- The coach wishes we could play better after this. (Pelatih berharap kami dapat bermain lebih baik setelah ini.)

Nah, itu dia cara penggunaan subjunctive pada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Kamu bisa mempelajarinya sambil mencoba membuat contoh lain untuk membantumu berlatih.

Komentar