Materi ke 1.SKI kelas 8 (Rangkuman Materi SKI kelas 8) Materi ke 1. KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH


Materi SKI MTs Kelas VIII Semester I
BAB 1 JEJAK PERADABAN DINASTI  ABBASIYAH
            A. KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH
            B. PROSES TERBENTUKNYA DINASTI ABBASIYAH
            C. SILSILAH DINASTI ABBASIYAH
            D. KHALIFAH-KHALIFAH BESAR DINASTI ABBASIYAH
                 1. ABU JA''FAR AL-MANSUR (754-775M)
                 2. HARUN AL-RASYID (786-809M)
                 3. ABDULLAH AL-MA'MUN (809-833M)

Rangkuman

BAB 2 CEMERLANGNYA ILMUWAN DINASTI ABBASIYAH
             A. Lebih Dekat dengan Ilmuwan Masa Abbasiyah
                 1. Ali Ibnu Rabbani At-Tabari (838-870M), Penemu Pertama Ensiklopedia Kedokteran
                 2. Abu Ali Al-Husayn bin Abdullah bin Sina/ Ibnu Sina (370 H – 428 H
                 3. Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ar-Razi (251-313H/864-930M)
                 4. Abu Yusuf Ya’qub Ibnu Ishaq Al-Sabah Al-Kindi (801-873M), Filosof Muslim Pertama
                 5. Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Al-Tusi Al-Syafi’i (450-505H/1058-1111M)
                6. Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya’qub Ibnu Miskawaih (320-412H/ 932-1030M)
                7. Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (750-803M)
                8. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (780-850M)
           
            B. Lebih Dekat dengan dengan Ulama  Masa Abbasiyah
                1. Ulama Kutubussittah
                    a. Imam Bukhori
                    b. Imam Muslim
                    c. Imam Abu Dawud
                    d. Imam At-Tirmidzi
                    e. Imam An-Nasai
                    f. Imam Ibnu Majah

                2. Ulama 4 Imam Madzhab
                    a. Imam Hanafi
                    b. Imam Maliki
                    c. Imam Syafi`i
                    d. Imam Hambali

                3. Ulama Tafsir
                    a. Imam Ibnu Jarir At-Tabari
                    b. Imam Ibnu Katsir

Rangkuman

BAB 3 PERADABAN EMAS DINASTI ABBASIYAH
            A. Kemajuan Administrasi Pemerintahan, Militer dan Kebijakan Politik
            B. Kemajuan Ekonomi, Sosial dan Budaya
            C. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
            D. Kemajuan Ilmu-Ilmu Agama
            E. Kemajuan Seni Kesusateraan dan Arsitektur
            F. Kemajuan Pendidikan dan Perpustakaan



Modul Sejarah Kebudayaan Islam

KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH
Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa-masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik dan  pemerintahan, di samping munculnya berbagai tekanan dari luar,  berupa pemberontakan-pemberontakan.

Setelah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, para Khalifah Bani Umayyah sangat lemah dan tidak bisa mengendalikan pemerintahan dan keamanan. Di kalangan keluarga internal Khalifah, sering terjadi pertikaian disebabkan perebutan kekuasaan mengenai siapa yang akan menduduki kekhalifahan sesudahnya.

Kurang lebih tujuh tahun setelah kekhalifahan Hisyam, penerusnya adalah al-Walid II, Yazid III, Ibrahim dan Marwan bin Muhammad. Al-Walid memerintah kurang lebih satu tahun 3 bulan, selanjutnya digantikan oleh Yazid III yang hanya memerintah kurang lebih enam belas bulan saja. Selanjutnya digantikan oleh Ibrahim bin al-Walid bin Abdul Malik, namun hanya berkuasa kurang lebih tiga bulan dan digantikan oleh Marwan. Selama masa kepemimpinannya, Khalifah Marwan disibukkan mengatasi berbagai pemberontakan, sampai akhirnya ia tewas  di medan perang.

Diantara beberapa peristiwa yang  mendorong  kemunduran Bani Umayyah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
(a) Figur Khalifah yang lemah. Sepeninggal Khalifah Hisyam, tidak ada khalifah yang kuat yang mampu mengkonsolidasikan pemerintahan, menjaga keutuhan dan kewibawaan negara.

(b) Tidak adanya ketentuan mekanisme pengangkatan khalifah, menimbulkan terjadinya perebutan kekuasaan di kalangan anggota keluarga Bani Umayyah.

(c) Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota Kerajaan Bizantium, mengakibatkan gaya hidup mewah bangsawan Bizantium mulai mempengaruhi dan ditiru keluarga Dinasti Umayah.

(d) Para ulama merasa kecewa terhadap para penguasa yang tidak memiliki integritas keagamaan dan politik yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at Islam.

(e) Pertentangan keras yang sudah sejak lama terjadi antara suku Arab Utara (disebut Arab Quraisy atau Mudariyah) yang menempati Irak dengan Arab Selatan (disebut Yamani atau Himyariyah) yang berdiam di wilayah Suriah mencapai puncaknya, karena para khalifah berpihak kepada suku Arab Yamani.

(f) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab, yakni pendatang baru dari bangsa-bangsa yang dikalahkan yang disebut “Mawali”. Mereka bersama-sama bangsa Arab mengalami beratnya peperangan, tetapi diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua. Golongan non Arab, terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status Mawali menggambarkan inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.

(g) Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa kekhalifahan Khulafaur  Rasyidin yang terakhir, yaitu Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sisa-sisa kaum Syi`ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.

(h) Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori  oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim. golongan Syi`ah dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah

Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah benar-benar terjadi dengan kemenangan pasukan Abul Abbas yang didukung oleh pasukanAbu Muslim Al-Khurasani dalam pertempuran Zab Hulu melawan pasukan Khalifah Marwan pada tahun 748 M. Kekalahan ini menjadi akhir dari kekuasaan Dinasti Bani Umayyah dan menjadi awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah  mulai tahun 750 M -1258 M.




Komentar